Kini sudah hampir setahun lamanya sejak Alibaba ambil alih status kepemilikan Lazada. Terkait dengan hal ini banyak terjadi perdebatan diantara pengamat dan kritikus. Pertanyaan seperti apakah akuisisi tersebut berdampak baik bagi kedua belah pihak? Menjadi misteri yang ingin dijawab.
Selain itu timbul pula pertanyaan “Bagaimana hal ini mempengaruhi para rival seperti MatahariMall, Tokopedia, dan Orami? Juga apakah nantinya wilayah akan dibanjiri oleh produk murah asal Cina?”.
Sementara di lain pihak, para pendiri startup dan pemodalnya, Ventura Capital (VC), jutru berbahagia atas akuisisi tersebut. Pasalnya dengan kondisi ini, maka Asia Tenggara menjadi sebuah wilayah yang diperhitungkan dalam dunia bisnis.
Namun sebenarnya proses akuisisi Lazada yang dilakukan oleh Alibaba bukan hanya sekedar menumbuhkan gross merchandise value (GMV) ritel mereka. Tapi hal ini menjadi pembuktian bahwa Jack Ma, selaku pemilik Alibaba, selalu berada beberapa langkah di depan dalam bisnis ini, dibandingkan dengan “pemain” lainnya.
Peter Thiel, founder dari PayPal, menyatakan dalam bukunya “Zero to One” menceritakan bagaimana ia membesarkan PayPal. Diketahui bahwa PayPal didirikan pada tahun 1998, Thiel berhasil membangun perusahaannya itu hingga menjadi salah satu platform pembayaran terbesar di dunia saat ini.
Pengguna aktif bulanannya bahkan mencapai 145 juta orang serta memproses hingga sembilan juta transaksi per hari. Tahun 2002 akhirnya Paypal membuka diri dan menjadi perusahaan publik yang kemudian diakuisisi oleh eBay dengan harga US$1,4 miliar (sekitar Rp18,7 triliun).
Setelah berhasil tumbuh lebih besar dari eBay, PayPal kemudian memisahkan diri dari eBay pada tahun 2015 dan melakukan IPO keduanya. Langkah ini menaikan nilai perusahaan Thiel hingga US$46.6 miliar (sekitar Rp624 triliun). Angka tersebut melampaui nilai pasar eBay yang hanya US$34 miliar (sekitar Rp455 triliun).
Ia pun menambahkan bahwa sebuah keberuntungan yang besar baginya dapat bertemu dengan eBay yang menyelamatkannya dari kegagalan. Hingga kemudian eBay menjadi saluran distribusi terbesar dan juga mesin yang mendorong pertumbuhan mereka.
PayPal yang fokus untuk menargetkan Power Seller milik eBay kemudian memperkuatnya dengan pendaftaran pengguna dan undangan ke teman. Hal inilah yang kemudian menjadikan PayPal sebagai sebuah platform pembayaran yang mainstream.
Jack Ma dan Strategi Untuk Alibaba Kuasai Asia Tenggara
Velodrome – Jack Ma, pemilik perusahaan e-commerce besar dan terpandang di dunia ditengarai tengah menyiapkan strategi untuk Alibaba kuasai Asia Tenggara. Terlihat beberapa langkah yang diambil oleh Alibaba menjurus ke targetnya tersebut. Salah satunya adalah dengan mencaplok raksasa e-commerce lainnya, yaitu Lazada.
Kini sudah hampir setahun lamanya sejak Alibaba ambil alih status kepemilikan Lazada. Terkait dengan hal ini banyak terjadi perdebatan diantara pengamat dan kritikus. Pertanyaan seperti apakah akuisisi tersebut berdampak baik bagi kedua belah pihak? Menjadi misteri yang ingin dijawab.
Selain itu timbul pula pertanyaan “Bagaimana hal ini mempengaruhi para rival seperti MatahariMall, Tokopedia, dan Orami? Juga apakah nantinya wilayah akan dibanjiri oleh produk murah asal Cina?”.
Sementara di lain pihak, para pendiri startup dan pemodalnya, Ventura Capital (VC), jutru berbahagia atas akuisisi tersebut. Pasalnya dengan kondisi ini, maka Asia Tenggara menjadi sebuah wilayah yang diperhitungkan dalam dunia bisnis.
Hal ini dirasa mampu merangsang lebih banyak startup untuk tumbuh dan diakuisisi oleh banyak perusahaan dengan status bisnis mendunia layaknya Alibaba.
Jack Ma dan Strategi Untuk Alibaba Kuasai Asia Tenggara
Alibaba akuisisi Lazada
Image by The Country Caller
Namun sebenarnya proses akuisisi Lazada yang dilakukan oleh Alibaba bukan hanya sekedar menumbuhkan gross merchandise value (GMV) ritel mereka. Tapi hal ini menjadi pembuktian bahwa Jack Ma, selaku pemilik Alibaba, selalu berada beberapa langkah di depan dalam bisnis ini, dibandingkan dengan “pemain” lainnya.
Peter Thiel, founder dari PayPal, menyatakan dalam bukunya “Zero to One” menceritakan bagaimana ia membesarkan PayPal. Diketahui bahwa PayPal didirikan pada tahun 1998, Thiel berhasil membangun perusahaannya itu hingga menjadi salah satu platform pembayaran terbesar di dunia saat ini.
Pengguna aktif bulanannya bahkan mencapai 145 juta orang serta memproses hingga sembilan juta transaksi per hari. Tahun 2002 akhirnya Paypal membuka diri dan menjadi perusahaan publik yang kemudian diakuisisi oleh eBay dengan harga US$1,4 miliar (sekitar Rp18,7 triliun).
Jack Ma dan Strategi Untuk Alibaba Kuasai Asia Tenggara
Peter Thiel, paypal’s founder
Image by Hype Innovation Blog
Setelah berhasil tumbuh lebih besar dari eBay, PayPal kemudian memisahkan diri dari eBay pada tahun 2015 dan melakukan IPO keduanya. Langkah ini menaikan nilai perusahaan Thiel hingga US$46.6 miliar (sekitar Rp624 triliun). Angka tersebut melampaui nilai pasar eBay yang hanya US$34 miliar (sekitar Rp455 triliun).
Ia pun menambahkan bahwa sebuah keberuntungan yang besar baginya dapat bertemu dengan eBay yang menyelamatkannya dari kegagalan. Hingga kemudian eBay menjadi saluran distribusi terbesar dan juga mesin yang mendorong pertumbuhan mereka.
PayPal yang fokus untuk menargetkan Power Seller milik eBay kemudian memperkuatnya dengan pendaftaran pengguna dan undangan ke teman. Hal inilah yang kemudian menjadikan PayPal sebagai sebuah platform pembayaran yang mainstream.
Jack Ma dan Strategi Untuk Alibaba Kuasai Asia Tenggara
Distribution Ilustration
Image by worldhotelmarketing
Maka bukan hal yang aneh jika Thiel selalu mengutamakan distribusi, di samping membangun produk yang hebat. Karena pendistribusian yang buruk, bukan produk yang buruk, adalah penyebab kegagalan nomor satu.
“Jika anda dapat membuat satu saja saluran distribusi yang dapat bekerja dengan baik, maka anda bisa memiliki bisnis yang hebat. Namun jika anda memiliki beberapa saluran distribusi tanpa benar-benar menguasai salah satunya, anda akan gagal,” tulis Thiel.
eBay sengaja mempercepat pertumbuhan PayPal karena jangkauan dan kecepatan transaksinya. Distribusi inilah yang lantas menjadi alasan diakuisisinya Lazada oleh Alibaba. Namun untuk apa? Apakah hanya sekedar menjual produk murah asal Cina?
Ketika terjadinya akuisisi PayPal, eBay saat itu tengah berusaha mendapatkan pangsa pasar di Cina melalui investasi (yang berujung pada akuisisi) ke perusahaan EachNet di tahun 2002. Saat ini Eachnet adalah marketplace C2C terbesar di Cina.
Jack Ma dan Strategi Untuk Alibaba Kuasai Asia Tenggara
Velodrome – Jack Ma, pemilik perusahaan e-commerce besar dan terpandang di dunia ditengarai tengah menyiapkan strategi untuk Alibaba kuasai Asia Tenggara. Terlihat beberapa langkah yang diambil oleh Alibaba menjurus ke targetnya tersebut. Salah satunya adalah dengan mencaplok raksasa e-commerce lainnya, yaitu Lazada.
Kini sudah hampir setahun lamanya sejak Alibaba ambil alih status kepemilikan Lazada. Terkait dengan hal ini banyak terjadi perdebatan diantara pengamat dan kritikus. Pertanyaan seperti apakah akuisisi tersebut berdampak baik bagi kedua belah pihak? Menjadi misteri yang ingin dijawab.
Selain itu timbul pula pertanyaan “Bagaimana hal ini mempengaruhi para rival seperti MatahariMall, Tokopedia, dan Orami? Juga apakah nantinya wilayah akan dibanjiri oleh produk murah asal Cina?”.
Sementara di lain pihak, para pendiri startup dan pemodalnya, Ventura Capital (VC), jutru berbahagia atas akuisisi tersebut. Pasalnya dengan kondisi ini, maka Asia Tenggara menjadi sebuah wilayah yang diperhitungkan dalam dunia bisnis.
Hal ini dirasa mampu merangsang lebih banyak startup untuk tumbuh dan diakuisisi oleh banyak perusahaan dengan status bisnis mendunia layaknya Alibaba.
Jack Ma dan Strategi Untuk Alibaba Kuasai Asia Tenggara
Alibaba akuisisi Lazada
Image by The Country Caller
Namun sebenarnya proses akuisisi Lazada yang dilakukan oleh Alibaba bukan hanya sekedar menumbuhkan gross merchandise value (GMV) ritel mereka. Tapi hal ini menjadi pembuktian bahwa Jack Ma, selaku pemilik Alibaba, selalu berada beberapa langkah di depan dalam bisnis ini, dibandingkan dengan “pemain” lainnya.
Peter Thiel, founder dari PayPal, menyatakan dalam bukunya “Zero to One” menceritakan bagaimana ia membesarkan PayPal. Diketahui bahwa PayPal didirikan pada tahun 1998, Thiel berhasil membangun perusahaannya itu hingga menjadi salah satu platform pembayaran terbesar di dunia saat ini.
Pengguna aktif bulanannya bahkan mencapai 145 juta orang serta memproses hingga sembilan juta transaksi per hari. Tahun 2002 akhirnya Paypal membuka diri dan menjadi perusahaan publik yang kemudian diakuisisi oleh eBay dengan harga US$1,4 miliar (sekitar Rp18,7 triliun).
Jack Ma dan Strategi Untuk Alibaba Kuasai Asia Tenggara
Peter Thiel, paypal’s founder
Image by Hype Innovation Blog
Setelah berhasil tumbuh lebih besar dari eBay, PayPal kemudian memisahkan diri dari eBay pada tahun 2015 dan melakukan IPO keduanya. Langkah ini menaikan nilai perusahaan Thiel hingga US$46.6 miliar (sekitar Rp624 triliun). Angka tersebut melampaui nilai pasar eBay yang hanya US$34 miliar (sekitar Rp455 triliun).
Ia pun menambahkan bahwa sebuah keberuntungan yang besar baginya dapat bertemu dengan eBay yang menyelamatkannya dari kegagalan. Hingga kemudian eBay menjadi saluran distribusi terbesar dan juga mesin yang mendorong pertumbuhan mereka.
PayPal yang fokus untuk menargetkan Power Seller milik eBay kemudian memperkuatnya dengan pendaftaran pengguna dan undangan ke teman. Hal inilah yang kemudian menjadikan PayPal sebagai sebuah platform pembayaran yang mainstream.
Jack Ma dan Strategi Untuk Alibaba Kuasai Asia Tenggara
Distribution Ilustration
Image by worldhotelmarketing
Maka bukan hal yang aneh jika Thiel selalu mengutamakan distribusi, di samping membangun produk yang hebat. Karena pendistribusian yang buruk, bukan produk yang buruk, adalah penyebab kegagalan nomor satu.
“Jika anda dapat membuat satu saja saluran distribusi yang dapat bekerja dengan baik, maka anda bisa memiliki bisnis yang hebat. Namun jika anda memiliki beberapa saluran distribusi tanpa benar-benar menguasai salah satunya, anda akan gagal,” tulis Thiel.
eBay sengaja mempercepat pertumbuhan PayPal karena jangkauan dan kecepatan transaksinya. Distribusi inilah yang lantas menjadi alasan diakuisisinya Lazada oleh Alibaba. Namun untuk apa? Apakah hanya sekedar menjual produk murah asal Cina?
Ketika terjadinya akuisisi PayPal, eBay saat itu tengah berusaha mendapatkan pangsa pasar di Cina melalui investasi (yang berujung pada akuisisi) ke perusahaan EachNet di tahun 2002. Saat ini Eachnet adalah marketplace C2C terbesar di Cina.
Jack Ma dan Strategi Untuk Alibaba Kuasai Asia Tenggara
EachNet vs Taobao
Image by Financial Orbit
Maka sebagai bentuk respons atas hal ini, Alibaba pun meluncurkan Taobao pada Mei 2003 yang kemudian mengalahkan EachNet menjadi marketplace terbesar di Cina. Namun hanya dalam waktu tiga sampai empat tahun, pangsa pasar C2C eBay terjun bebas dari 72% menjadi 8% saja.
Pada akhirnya EachNer pun memutuskan untuk mundur dari kompetisi ini. Namun dilain pihak saham Taobao terus meroket hingga lebih dari 80% pada 2007. Tak lama setelah peluncuran Taobao, Alibaba pun memperkenalkan Alipay di tahun 2004.
Alipay adalah sebuah platform pembayaran online pihak ketiga yang memfasilitasi transaksi di Taobao. Saat ini, Alipay adalah platform pembayaran pihak ketiga terbesar di Cina dengan pangsa pasar sebesar 70%.
Bahkan platform ini telah memiliki lebih dari 400 juta pengguna serta memproses lebih dari 80 juta transaksi per harinya ketika PayPal hanya dapat memproses sembilan juta transaksi per hari.
Ketika PayPal hanya berfokus pada pembayaran online peer-to-peer (P2P) yang berbasis email dan terhubung dengan kartu kredit, Alipay justru terhubung dengan rekening bank yang digabungkan dengan fitur-fitur lain sesuai dengan pasar di Cina, seperti layanan rekening bersama (escrow).
Jack Ma pun menuturkan, “meskipun budaya Cina menghargai nilai kepercayaan dan integritas, sayangnya tidak ada sistem yang menjaga nilai-nilai ini”. Maka fitur escrow dari Alipay ini menjadi solusi untuk menjembatani kurangnya kepercayaan serta menggeser perilaku pembayaran konsumen e-commerce di Cina, dari cash-on-delivery (COD) menjadi pembayaran mobile yang kini mendominasi hingga 68% dari transaksi saat ini.
Dengan kemampuan jangkauan dan distribusi Taobao yang begitu masif Alipay pun mampu memperkuat posisinya sebagai metode pembayaran pihak ketiga terdepan. Dengan memanfaatkan empat ratus juta penggunanya dan menjangkau platform e-commerce milik Alibaba, Alipay pun tumbuh lebih dari sekadar platform pembayaran berbasis internet.
Kini ia menjadi sebuah raksasa finansial dan perbankan yang mengancam para pemain lama di sektor ini. Maka pada 2011 lalu, Alipay pun memisahkan diri dari Alibaba untuk menjadi Ant Financial Services Group, yang melayani pembayaran online, peminjaman mikro, hingga skor kredit dan perbankan.
Dari putaran pendanaan terakhirnya yang bernilai US$4,5 miliar (sekitar Rp60 triliun) di awal tahun 2016, perusahaan ini sekarang dihargai sebesar $60 miliar (sekitar Rp801 triliun), dan berhasil menjadikannya sebagai perusahaan teknologi nonpublik paling berharga setelah Uber
Kini Ant Financial pun berharap akan adanya ekspansi ke pasar baru, untuk dapat menjejakkan kakinya ke Asia Tenggara, perusahaan ini pun telah mendirikan entitasnya di Singapura pada 2010 silam, sayangnya saat itu Ant Finansial belum memiliki jalur distribusi yang baik.
Namun sepertinya keberuntungan Ant Financial pun muncul pada awal tahun 2016 ketika Alibaba memutuskan untuk mengakuisisi Lazada. Lantas mampukan Alibaba kembali merajai pasar seperti yang telah dilakukannya dulu? Kita tunggu saja kejutan dari Jack Ma.
https://id.techinasia.com/talk/strategi-kuda-troya-alibaba-upaya-menaklukkan-asia-tenggara
----------
Komentar yang Punya Pakter : "Strategi Perang Troya dengan memasukkan Kuda Troya, padahal harusnya dibakar kuda itu."
ConversionConversion EmoticonEmoticon