Dandim Lebak Banten pun
akhirnya dicopot. Pencopotan Dandim oleh Pangdam Siliwangi ini terkait
pelatihan bela negara antara TNI dan beberapa anggota FPI yang viral di media
sosial. Dandim Lebak Banten menyalahi prosedur hirarkis karena tidak melapor ke
Danrem dan Pangdam terkait pelatihan itu.
Diluar masalah prosedur
yang dilanggar itu, memang aneh jika TNI melatih anggota FPI. FPI selama ini
dikenal sebagai ormas yang cenderung anarkis. Sungguh tidak pada tempatnya TNI
berlatih bersama FPI karena itu akan menguatkan tuduhan bahwa FPI dipelihara
oleh "alat negara". Dan ketika isu itu semakin menguat, maka TNI akan
kehilangan kepercayaan dari masyarakat.
Sejak aksi 411 dan 212,
beberapa ormas begitu jumawanya berkoar bahwa mereka adalah kesatuan yang kuat.
Angka "7 juta manusia" yang sangat tidak masuk akal memenuhi Monas
dan sekitarnya, adalah bagian dari menumbuhkan kebanggaan sebagai motivasi
untuk melakukan aksi-aksi selanjutnya.
Dan ketika akhirnya
tersebar bahwa FPI -salah satu ormas yang terlibat dalam aksi itu- berlatih
dengan TNI, bayangkan mereka semakin merasa mendapat angin untuk memperbesar
barisan mereka. Bisa tumbuh kepercayaan dari banyak orang untuk masuk FPI dan
siap dicuci otak untuk melakukan aksi kekerasan atas nama Islam.
Seharusnya jika memang TNI
ingin menerapkan konsep bela negara kepada FPI, yang pertama harus dilakukan
adalah mengubah mindset mereka dahulu. Selama ini banyak anggota FPI yang
mindsetnya sama sekali tidak menunjukkan kerukunan umat beragama dan berpotensi
memecah persatuan di negara ini.
Pengenalan-pengenalan
kembali terhadap konsep negara dan persatuan inilah yang hilang dari banyak
ormas termasuk FPI, sehingga anggota mereka merasa bahwa hanya merekalah yang
berhak tinggal di negara ini dan yang lain ngontrak.
Lagian juga, jika ingin
menerapkan latihan bersama konsep bela negara kenapa FPI tidak disuruh melepas
atribut ormas mereka ? Ini yang mau dilatih orangnya atau ormasnya? Ormas-ormas
termasuk FPI itu memang beberapa waktu ini condong kepada TNI daripada merapat
ke Polri. Mereka selalu mengagung-agungkan Panglima TNI, bahkan
menyandingkannya sebagai "pimpinan pengganti" berpasangan dengan
Prabowo. Ini jelas berbahaya, ada indikasi untuk mengadu TNI dan Polri.
Dan tidak bisa disanggah,
bahwa ada beberapa anggota TNI -mungkin juga Polri- yang masih menggunakan
paradigma Islam versi ormas seperti FPI. Ketika anggota-anggota TNI seperti ini
dibiarkan, maka ada kemungkinan mereka akan mudah terprovokasi atas nama
"Bela Islam".
Bahaya sekali, wong mereka
memegang senjata. Nanti terbelah lagi TNI ada yang hijau, ada yang merah malah
ada yang pelangi.
Keputusan Pangdam Siliwangi
langsung mencopot Dandim Lebak Banten itu sungguh langkah yang tepat, cepat dan
tegas. Ini menunjukkan bahwa TNI tetap solid di bawah pemerintah dan tidak
mudah disusupi untuk kepentingan ormas-ormas tertentu.
FPI, HTI, MIUMI, FUI dan
ormas-ormas atas nama agama itu lebih bagus jejerkan dan suruh hormat bendera
dulu saja.. Lihat ketangguhan mereka karena selama ini banyak diantara mereka
yang berfikir bahwa hormat bendera itu musyrik dan mereka ada di negara kafir
karena tidak menerapkan syariat Islam.
Atau ajak minum kopi dan
suruh mengucapkan keras-keras sila-sila Pancasila. Paksa mereka mengucapkan
1000 kali sila kedua, "Kemanusiaan yang adil dan beradab.." Biar gak
kofar kafir mulu kayak wong kenthir yang jarang ditraktir.
Dan taruh foto Presiden
besar-besar di hadapan mereka semua, sambil mengeja pelan-pelan, "Ini
Presiden. Presiden kita adalah Jokowi. Presiden kita bukan Erdogan". Eh,
seruput... ada yang ngamuks nanti...
http://www.dennysiregar.com/2017/01/fpi-suruh-hormat-bendera-dulu-ajah.html
------
Komentar yang punya pakter : "Bah disuruh dulu baca dan halakan isi Pancasila bang"
ConversionConversion EmoticonEmoticon